Gagal ginjal kronis merupakan salah satu kondisi serius di mana fungsi ginjal manusia tidak mampu memproses limbah serta zat-zat kimia berlebihan dalam tubuh. Tiap penderitanya, selalu mencari ginjal pengganti agar tetap bertahan hidup.
World Health Organization (WHO) mengungkapkan bahwa penyakit ini menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia. Dalam tiap tahunnya, sekitar 850.000 orang meninggal karena penyakit mematikan ini.
Penyakit ini menduduki peringkat ke-12 tertinggi dalam angka kematian atau peringkat 17 angka kecacatan. Penderitanya sering kali kesulitan membuang cairan tubuh hasil metabolism, sehingga harus menjalani cuci darah (hemodialisa) secara rutin.
Penyebab Penyakit Gagal Ginjal Kronis
Kondisi ini disebabkan oleh bermacam penyebab, meskipun secara umum berkaitan dengan kerusakan organ tersebut dalam waktu lama. Berikut beberapa penyebab utamanya:
- Diabetes Melitus. Diabetes melitus yang tidak terkontrol dengan baik akan berakibat pada kerusakan karena adanya kadar gula darah terlalu tinggi.
- Adanya tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol akan membuat pembuluh darah mengecil, sehingga menghambat kinerjanya.
- Ketika glomerulus (bagian kecil ginjal yang berfungsi menyaring darah) mengalami peradangan, maka bisa menyebabkan gagal ginjal permanen.
- Nefritis Interstitialis. Umum terjadi karena adanya peradangan tubulus dan jaringan sekitarnya seperti jaringan interstitial.
- Merupakan kelainan genetik di mana menyebabkan terbentuknya kista, sehingga berakibat gagal ginjal kronis.
- Obstruksi Saluran Kemih. Berupa penyumbatan saluran kemis seperti tumor.
- Infeksi Berulang. Ketika terus berulang terjadi infeksi, maka bisa menyebabkan kerusakan permanen.
- Kondisi seperti lupus akan menyebabkan kondisi seperti ini apabila tidak segera ditangani.
- Asam Urat. Asam urat menyebabkan kristal asam urat terdeposit ke ginjal, sehingga berdampak negative pada kesehatan tubuh.
- Paparan Bahan Kimia atau Obat-obatan. Terpapar bahan kimia dalam jangka waktu lama atau berlebihan juga sangat berbahaya.
Meskipun begitu, terdapat faktor lain yang bisa menyebabkan kondisi gagal ginjal kronis, seperti usia, genetic, ras, bahkan obesitas. Risiko terserang penyakit ini lebih tinggi seiring bertambahnya usia seseorang, terlebih ketika riwayat keluarga memiliki sakit yang sama.
Orang dengan ras Afrika-Amerika lebih rentan mengalami kondisi ini, seperti yang diuraikan dalam National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases karena tingginya kasus hipertensi juga diabetes.
Gejala Munculnya Gagal Ginjal Kronis
Pada umumnya, gejala penyakit ini tidak sulit ditemukan karena manifestasi klinisnya sangat khas. Tingkat keparahannya pun tergantung pada bagian serta tingkat kerusakan itu sendiri. Berikut beberapa gejalanya berdasarkan berbagai sistem:
1. Sistem Kardiovaskular
Dari sistem kardiovaskular ini, gejalanya bisa berupa hipertensi, nyeri dada atau sesak nafas, edema, juga friction rub pericardial. Hipertensi diakibatkan retensi cairan dan natrium dari aktivitas sistem renin-angiotensin-aldosteron.
Nyeri dada yang dirasakan penderita penyakit ini akibat menurunnya kadar hemoglobin dalam tubuh. Edema sendiri dikarenakan penimbunan cairan berupa garam natrium yang seharusnya di ekskresikan oleh ginjal, namun tidak maksimal.
2. Sistem Integumen
- Gagal ginjal kronis karena adanya gejala ekimosis akibat terjadi gangguan hematologik.
- Kulit berwarna pucat karena anemia serta warna kulit berwarga agak kekuningan efek dari penimbunan ureum pada pori-pori kulit atau urokrom.
- Gatal-gatal akibat toksin uremik dan terjadinya pengendapan kalsium pada pori-pori kulit.
3. Sistem Gastroinstestinal
Anoreksia, mual, muntah, hingga dada terasa terbakar sering kali terjadi pada penderita penyakit ini. Kondisi tersebut disebabkan oleh peningkatan ureum dalam dalam sehingga menyebabkan gangguan metabolisme protein dalam usus dan terbentuk zat-zat toksik.
Gagal ginjal kronis juga membuat nafas berbau amonia karena adanya ureum berlebih pada air liur, di mana umumnya air liur diubah oleh bakteri di mulut.
4. Sistem Hematologi
Sistem hematologi tubuh yang terganggu berdampak pada gangguan fungsi eritrosit, gangguan fungsi trombosit, sampai leukosit. Gangguan fungsi eritrosit seperti anemia, hemolisis, dan defisiensi besi.
Gangguan trombosit dan trombositopenia seperti terjadi pendarahan dalam jangka waktu lama. Sedangkan fungsi leukosit yang terganggu seperti fagositosis kemotaksis berkurang serta fungsi limfosit menurun.
Diagnosis Penyakit Gagal Ginjal Kronis
Diagnosis kondisi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti anamnesis, pemeriksaan fisik, hingga berbagai tes penunjang lainnya. Anamnesis dilakukan oleh dokter dengan menanyakan gejala yang dialami, riwayat penyakit pasien serta keluarga.
Diagnosis juga bisa dilakukan melalui tes darah untuk mengetahui kadar limbah dalam darah seperti ureum dan kreatinin. Untuk perhitungan laju filtrasi glomerulus, serum kreatinin dihitung dengan rumus Cockcroft-Gault.
Bisa juga dilakukan pemindaian menggunakan USG, MRI, atau CT Scan untuk melihat struktur ginjal sebagai deteksi awal perubahan anatomis. Selain itu, juga bisa dilakukan biopsy ginjal untuk dianalisis bagian kerusakannya.
Strategi Penanganan Gagal Ginjal Kronis
Strategi yang tepat akan membantu penderitanya lekas sembuh, melalui berbagai cara. Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan:
- Perubahan Pola Hidup. Mulai dari mengurangi konsumsi garam, protein dan kalium, berhenti merokok, mengurangi minum-minuman beralkohol, hingga rutin melakukan olahraga.
- Terapi Medis. Dokter mungkin akan menyarankan penggunaan ACE inhibitor atau ARB untuk mengendalikan hipertensi, seperti Captopril, Candesartan, atau lainnya. Bisa juga menyarankan mengkonsumsi suplemen kaya kandungan seperti suplemen vit. D.
- Terapi Pengganti. Bisa dengan menggunakan mesin dialisa untuk membantu membersihkan limbah dari racun dalam darah.
Melalui berbagai metode penanganan baik secara media atau tidak, maka diharapkan pasien dengan kondisi ini akan lekas membaik. Melalui pemahaman mendalam tentang gejala sampai penanganan gagal ginjal kronis, tentu akan membantu siapapun lebih waspada.