Salah satu gangguan yang harus diwaspadai oleh para orang tua adalah rhinitis alergi pada anak. Anda perlu waspada karena gangguan ini dapat membuat kesehatan dan berbagai aktivitas anak terganggu, khususnya pada jangka panjang.
Untuk edukasi lebih lengkap mengenai gejala, penyebab, pengobatan, dan informasi lainnya terkait rhinitis alergi ini, kami telah menyiapkan sejumlah informasi melalui artikel di bawah ini!
Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan, dan Cara Mencegah Rhinitis Alergi pada Anak
Sebagai gangguan yang dapat membuat anak tidak nyaman dalam kehidupannya, maka silakan cek sejumlah informasi terkait gangguan satu ini antara lain:
1. Pengertian dan Penyebab Rhinitis Alergi pada Anak
Rhinitis alergi atau yang bernama lain hay fever ini merupakan adalah salah satu tipe rhinitis atau peradangan pada lapisan dalam hidung. Penyebabnya adalah karena penderitanya terpapar oleh suatu zat atau partikel pemicu alergi.
Gangguan tersebut terjadi karena sistem imun tubuh memberikan adanya berlebih (hipersensitivitas) atas alergen itu sehingga sering menghadirkan reaksi inflamasi lokal, khususnya pada selaput dalam hidung penderita.
Lalu, secara umum beberapa zat atau partikel yang bisa menjadi pemicu terjadinya gangguan ini antara lain serbuk sari, tungau, debu, jamur, bulu binatang, serbuk gergaji, asap rokok, dan lain sebagainya.
Biasanya partikel atau zat ini tidak memberikan bahaya pada sistem imun manusia secara umum. Namun bagi penderita rhinitis alergi pada anak ataupun dewasa, maka pemicu di atas akan dianggap imun tubuh sebagai benda asing berbahaya, sehingga alergi muncul.
Selain penyebab di atas, ada beberapa faktor sekunder yang dapat membuat tubuh penderitanya semakin terganggu, yaitu:
- Mengalami kondisi medis yang dipicu alergi, misalnya eksim atau dermatitis atopik dan asma
- Riwayat keluarga dengan alergi serupa ataupun jenis lainnya
- Suhu di sekitar dingin
- Lingkungan sekitar lembap
- Sering berada dalam lingkungan yang mengharuskan terpapar dengan alergen
2. Gejala dan Komplikasi Rhinitis Alergi pada Anak
Untuk gejala primer atau utama biasanya akan terlihat seperti selesma, dengan ciri hidung terasa gatal, pilek, hidung tersumbat, mata gatal, batuk, serta bersin.
Lalu gejala lain yang juga berpotensi ikut menyertai para penderita alergi ini di antaranya adalah tubuh terasa lemah, tenggorokan atau langit-langit mulut gatal, hidung gatal, kulit kering dan gatal, kelelahan ekstrim, gangguan di telinga, serta bawah mata terlihat bengkak.
Ketika gangguan ini tidak mendapatkan penanganan dengan tepat, maka sejumlah komplikasi kemungkinan muncul, seperti sinusitis, menurunnya kualitas tidur, memburuknya asma, terganggunya aktivitas sehari-hari, hingga infeksi telinga tengah atau otitis media.
3. Diagnosis Rhinitis Alergi pada Anak
Anda dapat membawa buah hati menuju dokter agar mendapatkan diagnosis yang jelas untuk memastikan apakah benar gangguan ini terjadi.
Namun tentu saja, sebelum mengeluarkan diagnosis, dokter akan melakukan sejumlah tahapan lebih dahulu. Beberapa di antaranya adalah wawancara medis anamnesis bersama pasien agar dapat mengetahui riwayat penyakit, keluhan, hingga riwayat keluarga dengan alergi.
Selain itu, dokter juga melakukan pemeriksaan fisik serta beberapa pemeriksaan untuk mengonfimasi diagnosis menggunakan dua metode, yaitu:
Pengetesan Alergi
Tes alergi adalah suatu prosedur pemeriksaan demi melihat reaksi alergi yang terjadi karena alergen. Ada dua jenis pengetesan alergi paling umum:
- Tes tusuk kulit atau skin prick test: Caranya dengan menempelkan beberapa alergen di jarum suntik dan disuntikkan ke kulit tangan. Setelah 15–20, dokter akan melihat reaksi alergi pada kulit tangan yang ditusukkan zat alergen itu
- Tes darah: Caranya ialah dengan mengambil sampel darah pasien agar bisa mendeteksi antibodi IgE serta menghitung jumlah eosinofil melalui tes hitung darah lengkap Jika ada antibodi IgE di maka kemungkinan pasien memiliki alergi terhadap zat tertentu
Beberapa Pemeriksaan Penunjang
Apabila gejala rhinitis alergi pada anak ini masih belum membaik, maka pemeriksaan penunjang adalah salah satu solusinya. Beberapa contoh pemeriksaan penunjang tersebut antara lain CT scan, rontgen, endoskopi hidung, serta tes aliran udara pernapasan.
4. Cara Mengatasi dan Penanganan
Untuk penanganan dan cara mengatasi penyakit ini, maka ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, yaitu:
Pemberian Resep Obat-Obatan
Agar gejala alergi ini dapat reda, biasanya para dokter akan memberikan sejumlah resep obat-obatan, yaitu:
- Dekongestan: pereda hidung tersumbat
- Antihistamin: pereda bersin dan gatal pada hidung
- Semprotan kortikosteroid: mereduksi produksi leukotriene yang bisa menghadirkan reaksi alergi dan banyak lendir
- Imunoterapi atau suntikan alergi untuk mengurangi gejala
Melakukan Nasal Irrigation
Penanganan kedua ini merupakan prosedur dengan melakukan penyemprotan cairan khusus, berupa cairan saline atau cairan infus agar dapat membersihkan rongga hidung
Tindakan Desensitisasi
Terakhir, proses desensitisasi, yaitu merupakan suatu tindakan medis dengan melakukan penyuntikan zat pemicu alergi pada kulit pada interval waktu tertentu. Tujuan tindakan ini adalah agar bisa menurunkan sensitivitas sistem imun tubuh terhadap paparan alergen.
Selain semua penanganan di atas, rhinitis alergi pada anak juga bisa dilakukan dengan memakai masker, membersihkan perabotan, menutup jendela rumah, menjaga kebersihan hewan, dan lainnya.