Komponen sistem pelumasan mesin adalah bahan kimia cair yang diaplikasikan di antara dua benda yang bergerak untuk mengurangi gesekan supaya tidak menimbulkan masalah yang akan membahayakan. Apalagi, sistem pelumasan terkait erat dengan penggunaan oli.
Peran utama sistem pelumasan adalah mengurangi gesekan dan melindungi mesin. Tanpa sistem pelumasan yang kompeten, komponen mobil tidak dapat berfungsi secara optimal, dan seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada mobil.
Inilah Daftar Komponen Sistem Pelumasan Mesin
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang operasi sistem pelumasan pada mesin mobil, lihat uraian di bawah ini. Kami akan menjelaskan dengan tepat mengenai daftar komponennya, jadi simak ulasan ini.
1. Pompa Oli
Pompa oli menyedot oli dari bak oli dan menekan atau menyalurkannya ke bagian-bagian mesin yang bekerja. Komponen ini menyedot dan menyalurkan oli di dalam mesin.
Kinerja Komponen sistem pelumasan mesin ditentukan oleh kecepatan mesin melalui poros bubungan, poros engkol, atau sabuk waktu. Pompa oli berfungsi dengan mengarahkan oli bertekanan melalui semua saluran mesin.
Terakhir, oli dibuang melalui saluran penghubung pompa. Prosedur ini mencoba melumasi semua komponen lain dari mesin yang terbuka. Keberadaan pompa oli mengakibatkan seluruh komponen mesin menerima pelumas tanpa tekanan.
2. Filter Oli
Tugas filter oli adalah menyaring kotoran dari oli sebelum digunakan untuk melumasi komponen mesin. Filter oli adalah komponen lain dari sistem pelumasan. Komponen ini berfungsi sebagai filter oli berbasis kotoran, mencegah oli menjadi kotor terlalu cepat.
Jika oli yang digunakan dalam sistem ini terkontaminasi oleh kotoran, pelumasan tidak akan bekerja dengan baik. Pelumas yang digunakan pada dudukan harus bebas kotoran. Partikel dan kotoran dalam oli dapat merusak ruang mesin yang kecil.
3. Saringan
Komponen ini membantu filter oli bekerja lebih efektif. Saringan atau filter dapat menyaring kotoran dengan diameter hingga satu millimeter. Komponen sistem pelumasan mesin terletak di antara lubang pompa oli, dan berfungsi sebagai lubang penghisap pelumas ke pompa.
4. Katup Tekanan
Katup tekanan (atau katup tekanan) adalah komponen pelumasan yang mengatur tekanan pelumas. Pengaturan ini biasanya digunakan saat mesin beroperasi pada putaran tinggi.
Saat mesin berputar cepat, volume oli yang melewati pompa oli meningkat. Saluran oli memiliki batas kapasitas. Akibatnya, pengaturan tekanan pelumas diharapkan dapat memastikan bahwa tekanan oli tetap stabil sepanjang waktu.
Pekerjaan Komponen sistem pelumasan pada mesin tunggal ini memiliki hasil akhir, mengembalikan oli ke carter. Proses ini terjadi saat tekanan pelumas atau oli meningkat.
5. Sakelar Oli
Saklar oli adalah sensor tekanan yang menentukan keluaran kerja pompa oli. Komponen sistem pelumasan mesin ini bertanggung jawab untuk memberi tahu Anda tentang tekanan relatif atau non-relatif pompa oli yang melumasi mesin.
Saat Anda memutar kunci sambungan ke posisi on, Anda akan melihat ini. Periksa dasbor untuk memastikan apakah lampu indikator oli kendaraan Anda menyala. Jika lampu ini menyala, ini menunjukkan bahwa komponen saklar berfungsi dengan baik.
6. Oil gallery
Oil gallery adalah saluran pelumasan yang menyalurkan oli atau pelumas ke seluruh mesin. Komponen ini terdiri dari lubang pelumasan di blok mesin. Lubang ini akan menyalurkan gemuk ke peralatan yang membutuhkan pelumasan.
7. Jet Oli
Jet oli adalah komponen pelumas yang ditempatkan di bawah silinder mesin. Komponen sistem pelumasan mesin ini menyemprotkan oli atau pelumas pada poros penggerak.
8. Katup PCV
Komponen katup Positive Crankcase Ventilation, juga dikenal sebagai katup PCV, adalah bagian dari sirkuit saluran mesin. Komponen ini berbentuk saluran jendela udara yang masih terletak di bak mesin mesin.
Katup PCV membantu membuang gas atau udara yang tercemar. Katup PCV di sirkuit pelumasan mesin yang terpasang membuang sisa gas pembakaran dari mesin. Pada akhirnya, komponen ini dapat menjaga tekanan mesin tetap stabil.
Fungsi Sistem Pelumasan Mesin yang Perlu Diketahui
Fungsi keberadaan sistem ini ditentukan oleh fungsi masing-masing komponennya. Berikut adalah ulasan komprehensif tentang cara kerja seluruh sistem pelumasan untuk Anda:
- Menghisap dan Mengalirkan Oli
Komponen sistem pelumasan mesin mencakup pompa oli yang mendistribusikan oli pelumas ke semua elemen mesin yang memerlukan pelumasan saat mesin sedang bekerja. Tekanan oli pompa pelumas ini membantu membersihkan bagian-bagian mesin dari segala kotoran yang terkumpul di sekitarnya.
- Pastikan Aliran Oli Bersih
Selain itu, komponen filter oli dalam sistem pelumasan bertanggung jawab untuk menghilangkan debu dan partikel kotoran dari oli pelumas sebelum mendistribusikannya ke semua elemen mesin. Filter oli terbuat dari kain atau media filter yang dapat menangkap kotoran, memastikan bahwa hanya oli bersih yang disalurkan ke semua bagian mesin.
- Menjaga Suhu Mesin
Sistem pelumasan juga bertanggung jawab untuk menjaga suhu mesin dalam batas aman dengan pemanasan dan pendinginan. Jika suhu mesin terlalu tinggi, sistem pelumasan akan bekerja lebih keras untuk mendinginkan mesin.
Jika suhu mesin terlalu rendah, sistem pelumasan akan bekerja lebih keras untuk memanaskannya. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sistem pelumasan terdiri dari berbagai unsur, termasuk pompa pelumasan, filter pelumas, dan katup PCV.
Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui komponen sistem pelumasan mesin supaya pengguna dapat mengatasi saat terjadinya masalah.