Berikut Sejarah Seni Kriya dan Jenisnya yang Perlu Diketahui

Berikut Sejarah Seni Kriya dan Jenisnya yang Perlu Diketahui

Pasalnya, sejarah seni kriya ini sudah ada sejak zaman prasejarah sebagai bukti dengan adanya temuan benda-benda pada zaman neolitikum (batu muda). Adapun ciri kebudayaannya adalah manusia sudah hidup menetap dan pembuatan dari batu yang diasah.

Menjadi kegiatan utama manusia purba saat itu adalah untuk berburu serta meramu. Terjadi peningkatan pasokan makanan yang telah dihasilkan membuat kerajinan, seperti batu, tembikar, tekstil, logan, dan lainnya.

Sejarah Seni Kriya dari Berbagai Zaman

Beberapa zaman sejarah seni kriya yang perlu diketahui dan terus berkembang dengan mengetahui jenis seni kriya dari berbagai macam bahan yang digunakan.

Seni kriya ini dikenal menjadi salah satu keterampilan tangan tinggi dalam setiap proses pengerjaannya. Menjadikan cabang keterampilan dengan akar kuat seperti nilai tradisinya dengan mutu tinggi. Berikut sejarahnya dari berbagai zaman:

1. Zaman Klasik

Di masa lalu para karyawan mampu menghasilkan keterampilan dengan ketekunan yang sudah memiliki filosofi tinggi. Selain itu juga menghasilkan berbagai macam produk dengan hasil sangat diistimewakan.

Sejarah seni kriya pada zaman klasik ini begitu diagungkan dengan banyaknya produk yang bisa dihasilkan. Beberapa contoh benda tersebut adalah seperti keris, senjata hias, perhiasan emas atau perak, ukiran kayu, dan topeng.

2. Zaman Madya

Selanjutnya sejarah di zaman madya atau Islam sudah mulai bergeser terhadap nilai dari kegunaannya. Nilai religius mulai hilang karena adanya pengaruh dari Islam.

Namun, nilai spiritual dan tradisinya dari budaya nusantara masih tetap diagungkan karena hasilnya. Beberapa benda lain juga masih terbilang sama dengan benda pada zaman klasik.

3. Zaman Modern

Sejarah seni kriya pada zaman modern atau kolonial Belanda ini semakin bergeser ke benda yang digunakan dalam keseharian. Zaman ini juga mendominasi pengaruh asing lebih menguat untuk bersaing dengan keterampilan lukis di masa modern.

4. Seni Kriya Sekarang

Hingga pada saat ini kembali mendapatkan apresiasi tersendiri dengan sebagaimana mestinya dan tidak mendapatkan perbedaan seperti dahulu kala. Banyak beberapa seniman lokal maupun internasional bisa saling bersaing dalam memproduksi karyanya.

Selain itu, benda keterampilan ini juga dapat bersaing dengan produk yang telah melalui proses produksi massal lainnya. Namun, keterampilan tersebut tetap memiliki nilai lebih jika dilihat dari segi tradisinya.

Mengenal Beberapa Jenis Seni Kriya

Dari sejarah seni kriya yang telah diketahui, perlu juga untuk mengenal beragam jenisnya berdasarkan bahan serta teknik pembuatannya. Berikut beberapa jenis seni kriya yang perlu diketahui:

1. Kayu

Jenis ini menggunakan bahan dasar kayu serta akan diolah dengan teknik ukir maupun teknik pahat. Selain itu, proses pembuatannya akan menggabungkan nilai fungsi dan nilai hias yang bernilai.

Beberapa contoh hasil dari bahan kayu ini seperti patung, wayang golek, furniture, topeng, dan beberapa hiasan ukir lainnya. Dari kerajinan ini akan menghasilkan nilai jual yang tinggi.

2. Keramik

Jenis dari sejarah seni kriya berikutnya keterampilan keramik yang terbuat dari tanah liat dalam prosesnya akan dipanaskan dan diberikan lapisan glazur atau lapisan mengkilap. Teknik yang digunakan adalah teknik slab atau lempeng, teknik putar atau throwing, pilih serta cetak ulang.

Beberapa contoh hasilnya seperti guci, piring, vas bunga, gelas, dan beberapa benda lainnya. Hal ini menjadi bentuk keterampilan yang beragam dengan khas masing-masing sesuai dari bahan dasarnya dengan keterampilan tangan.

3. Logam

Seni logam ini berbahan dasar logam yang merupakan bahan keras diolah menjadi benda dari seni kriya. Umumnya, teknik yang digunakan untuk bahan logam dengan mencarikan dan mencetaknya.

Bivalve bisa menjadi teknik cetak paling sering digunakan. Contoh hasilnya seperti perhiasan, patung, miniatur, serta peralatan makanan dan benda lainnya. Nilai jual dari kerajinan ini biasanya terbilang lebih mahal.

4. Tekstil

Bahan dasar seni tekstil ini merupakan kain yang dibuat dari serat dengan lingkup cukup luas dengan berbagai macam jenis kain. Beberapa jenis kain yang masuk dalam cakupannya adalah kain dengan pembuatan diikat, ditenun, dipress atau teknik pembuatan lainnya.

Seiring berkembangnya sejarah seni kriya hasil menggunakan bahan ini menjadi banyak diproduksi menjadi benda-benda unik. Seperti menjadi sarung, pakaian, celana, tas, dan lainnya.

5. Kulit

Seni kulit ini berbahan kulit sapi, buaya, ular, dan kerbau. Nantinya kulit tersebut akan diolah melewati beberapa proses yang di dalamnya akan diberikan sebuah cairan atau zat tertentu. Hasilnya seperti dompet, rebana, tas, sepatu, ikat pinggang, dan lainnya.

6. Batu

Kemudian terdapat keterampilan batu berbahan dasar batu. Beberapa batu tersebut biasanya digunakan sebagai bahan dasar dari batu fosil, jasper, permata, akik, dan lainnya. Batu tersebut akan diolah dan dibentuk menjadi berbagai macam benda dengan sisi keindahannya sendiri.

7. Bahan Khas

Seni kriya kini semakin berkembang saat ini dapat menciptakan produk yang terbuat dari berbagai media alternatif. Contohnya seperti kulit telur, pecahan kaca, kain perca, dan lainnya.

Dengan mengetahui sejarah seni kriya menjadi bukti bahwa kekayaan warisan budaya Indonesia terus berkembang. Sehingga, perlu menghargai keindahan dan keberagamannya dengan mendukung para seniman untuk terus berkarya.

Similar Posts